jangan menunda kewajiban

26/10/2008 15:48

 

Jangan Menunda Kewajiban

            Sesungguhnya hidup itu selalu identik dengan bergerak, Sedangkan kematian sama seperti diam. Karena pergerakan kehidupan itulah bagi kita yang hidup didunia ini akan melihat roda kehidupan selalu berputar dan bergerak. Kita akan selalu menghadapi dua persoalan yang berbeda. yaitu bahagia atau menyesal, kaya atau miskin, pintar atau bodoh, taqwa atau fujur dan seterusnya. Tidak selamanya manusia hidup berada dalam kenikmatan dan kebahagian, demikian pula sebaliknya. karena ini adalah sunnatullah, yaitu sesuatu yang harus terjadi di alam ini. Maka beruntunglah bagi orang mukmin yang selalu berhati – hati dalam menjalani kehidupannya. Allah SWT memberikan ciri orang – orang yang beriman yakni “Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya, dan yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.” (Al-Mu’minun: 1-3)

            Allah Swt memberikan kesempatan hidup kepada kita, tentulah kita tidak ingin kesempatan ini habis dengan hal-hal yang tidak berguna atau sia–sia. Hidup adalah Ibarat menginvestasikan harta kita untuk kehidupan masa depan, kita hidup di dunia ini bagaikan sedang mengumpulkan bekal untuk kehidupan di akhirat. Hidup juga bisa dikatakan sebagai medan pertarungan bagi manusia, dan amal merupakan prestasi untuk meraih kemenangan tersebut, sedangkan jurinya adalah Allah Swt. Oleh karena itu, Allah Swt lah yang membuat aturan mainnya. Di antara aturan main tersebut adalah kewajiban-kewajiban bagi setiap mukmin untuk senantiasa melaksanakannya agar kelak dicatat oleh Allah Swt sebagai pemenang dan beruntung.

            Adapun kewajiban-kewajiban tersebut di antaranya adalah yang pertama, bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Swt. Sungguh merugi, orang yang enggan untuk bertaqarrub pada Allah Swt. Sebab banyak kejadian yang kita alami di dalam menjalani kehidupan ini Allah Swt ikut serta bersama kita, hanya saja kita tidak mengetahui dan menyadarinya. Adapun langkah untuk bertaqarrub pada Allah Swt adalah dengan cara menjalani kewajiban kita sebagai seorang hamba. Allah Swt berfirman “ Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaku” ( Az – Zariyat 51 : 56 ). Setiap amal baik adalah ibadah, maka jadikanlah ibadah sebagai kebutuhan kita, sebagaimana kita butuh makan dan minum sehingga ibadah yang kita jalankan akan terasa ringan dan berkesan dihadapan Allah swt.

            Terlebih lagi dibulan yang istemewa ini, yakni bulan Ramadhan, bulan penuh berkah. Bulan yang dimana semua amal dilipat gandakan, jika hari ini kita masih menunda kewajiban sebagai seorang mukmin, akankah kita membiarkan kesempatan yang penuh berkah ini hilang begitu saja tanpa meninggalkan amal–amal sholeh? maka sudah seharusnya kita memperbaiki dan mempersiapkan diri dibulan suci Ramadhan, agar kelak tidak ada kekecewaan dalam hidup kita.

            Setelah melaksanakan amal – amal shaleh sebagai bekal menghadap Allah Swt, maka kewajiban kita yang kedua, adalah mencintai ilmu. Kecintaan terhadap ilmu adalah kesungguhan seseorang dalam menuntut dan mencari ilmu. Sebagaimana Rasulullah saw  bersabda “ menuntut ilmu itu adalah kewajiban bagi seorang muslim dan muslimat” (Al hadits). Manusia dibekali dengan akal, dengan akal tersebut kita dapat menimba ilmu, dengan ilmu kita kita dapat menabung pengetahuan, dengan pengetahuan kita dapat belajar kearifan, dan dengan kearifan kita dapat mengarungi hidup ini dengan berdaya guna. Setiap detik perjalanan hidup kita adalah momentum, akan berharga dan bernilai mana kala setiap amal yang kita kerjakan dilandasi ilmunya.

Sebagaimana kita ketahui bahwa Air yang mengalir akan senantiasa memberikan manfaat kepada sekitarnya, akan tetapi jika air tersebut mandek maka akan menimbulkan penyakit. Begitulah filosofi hidup kita untuk senantiasa bergerak dan beramal. Dan jangan puas dengan ilmu yang sudah kita miliki, karena dengan kepuasaaan tersebut akan membuat diri kita cukup untuk menimba ilmu, dan juga jangan merasa bosan dalam menuntut ilmu karena ilmu tidak akan habis akan tetapi justru umur kita lah yang terbatas, mumpung ada kesempatan marilah kita mencintai ilmu dengan menuntut dan mengamalkannya.

            Kewajiban kita yang Ketiga adalah meningkatkan kualitas hidup. Sudah selayaknya seorang mukmin untuk senantiasa memperbaiki dirinya, dimana dan kapan saja kita berada. Sebagaimana  Rasulallah saw bersabda “ barang siapa yang hidupnya hari ini lebih baik dari hari kemarin maka ia termasuk orang yang beruntung, dan siapa  yang hidupnya hari ini sama dengan hari kemarin maka termasuk orang yang merugi dan siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka termasuk orang terlaknat” (Al Hadits). Semoga kita termasuk orang yang selalu beruntung dalam menjalani kehidupan, dan kita berlindung dari kebalikannya apabila .. nauzubillah

            Hidup ini tak pernah lepas dari ujian, kesulitan dan ujian akan datang menghampiri setiap manusia, tidak pandang bulu tua atau muda, perempuan atau laki – laki, kaya atau miskin, karena itu adalah kehendak Allah Swt. Namun Allah Swt berfirman “ Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” ( QS. Al – Baqarah 2 : 286 ).  Hanya saja kita sebagai mukmin hendaknya menyadari dan memahami kondisi dan keadaan kita, bahwa Orang yang jatuh dalam mengahadapi ujian dan dia mau bangkit untuk melawan ujian tersebut adalah suatu keharusan dan wajar, akan tetapi orang yang tidak mau bangkit dalam menghadapi ujian itu adalah hal yang tidak wajar. Semoga kita bisa menjadi muslim yang segera menunaikan kewajiban dan tidak menunda – nundanya. Wallahu a’lam bis showaab

Fathi Farhat

—————

Back


Contact

KAMMI Komsat UHAMKA

jl.limau II gandaria selatan kebayoran baru jakarta selatan


085694539078,